Browse » 
Home »
Info
 » Jangan Kencing di Pantai Kalau Tak Mau Celaka!!!!!!!!!!!!!!!!!!
 
DENPASAR -   Pantai-pantai di pulau Bali diyakini dijaga seorang dewa yang   dipersonifikasikan sosok laki-laki tinggi besar yang sewaktu waktu bisa   murka jika manusia tidak menghormati ataupun menjaga perbuatan dan  tutur  katanya. 
Sebagai contoh, jika seseorang buang air kecil  di sembarang tempat di  sekitar pantai, maka bisa berakibat celaka bagi  dirinya. Untuk itu,  mereka perlu mengetahui tempat tempat mana yang  disakralkan dan tidak  boleh sembarangan berperilaku di sekitarnya.
Berdasar  keyakinan umat Hindu di Pulau Dewata, semua yang ada di bumi  sebagai  ciptaan Tuhan haruslah diperlakukan secara baik dan seimbang.  Dalam  filosofi Hindu dikenal Tri Hita Karana yakni menjaga keseimbangan   hubungan antara manusia dengan manusia, alam dan sang pencipta.
"Kami  di Bali meyakini konsep Tri Hita sehingga alam tetap terjaga  dengan  baik, kata tokoh spiritual Hindu, I Gusti Ngurah Harta, dalam  sebuah  perbincangan dengan okezone di Denpasar, Jumat (11/06/2010).
Konon,  Bali yang dikelilingi lautan tersebut, dijaga oleh Dewa berjenis   kelamin laki-laki yang dikenal dengan nama Ratu Gede Dalem Ped. "Dewa   laki laki inilah  yang menjaga semua pantai di Bali," terang dia sembari   menyebutkan jika penjaga Gunung atau pegunungan oleh seorang dewa   perempuan.
Dewa yang digambarkan bertubuh tinggi besar itu juga  memiliki caling  atau taring sehingga semakin menambah kesan seram dan  menakutkan.
Adapun istana atau tempat bersemayam Dalem Ped, sang  penjaga laut Bali,  diyakini berada di sekitar Nusa Penida, Kabupaten  Klungkung. Di  sepanjang pantai terdapat tempat-tempat sakral dan sangat  dihormati oleh  warga desa adat setempat. Tak heran jika setiap enam  bulan sekali  sebagai bentuk penghormatan masyarakat terhadap tempat  sakral itu,  digelarlah serangkaian upacara "piodalan".
"Semua  kegiatan upacara keagamaan muaranya pasti ke laut. Laut dijadikan   "caru" atau tumbal untuk tempat pembuangan segala bentuk keburukan atau   kejahatan manusia," kata Tu Rah. Jika ada kesalahan atau tindakan   manusia yang dianggap kotor atau "leteh" di pantai, maka harus segera   digelar upacara caru untuk membersihkan kesalahan dan dosa.
Dikatakan  Tu Rah, banyak peristiwa peristiwa irasional atau aneh berbau  mistis  kerap terjadi di sepanjang pantai, ketika ada orang yang  melakukan  tindakan tercela. "Biasanya orang yang sembarangan berbuat di  pantai  apalagi di sekitar tempat sakral bakal menemuai celaka," urainya.

 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar
Hey...silahkan comment yah di blog jason!!!